Sabtu, 01 September 2012

Sekilas Sanggar Seni Budaya Telabang Samarinda


20111111_Tari_Jepen_Betapasan.jpg

Foto




FotoFoto

Pemuda Kaltim Ikut Lomba Kreativitas di Kemenegpora

Audisi Regional Kalimantan Digelar 14-15 Oktober (http://www.korankaltim.co.id/read/news/2011/17101/kontak.html)

SAMARINDA - Sebanyak 26 pemuda dan pelajar Kaltim mengikuti audisi Pekan Peningkatan Kreativitas Pemuda Nasional 2011  untuk regional Kalimantan diikuti 4 provinsi, yakni Kaltim, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat di kantor Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora) Jakarta pada 14-15 Oktober 2011.

Keikutsertaan pemuda Kaltim dalam 8 cabang lomba yakni audisi musik jalanan, debat pemuda, marawis, band pemuda, cipta cerita pendek, pidato pemuda, tari kreasi dan film dokumenter itu dilepas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim Sigit Muryono.

"Selamat bertanding dengan menjunjung tinggi sportivitas dalam meraih prestasi gemilang dalam ajang kreativitas pemuda nasional antar regional Kalimantan ini merupakan gawe bersama Dispora dan dinas kebudayaan dan pariwisata Kaltim. Saya berharap peserta asal Kaltim yang merupakan juara lomba audisi di Kaltim dapat meraih prestasi dengan tampil menjadi juara di semua cabang lomba yang diikuti," ungkap Sigit usai melepas pemuda diwakili juara lomba debat pemuda masing-masing Nouval Dewi Fadillah, Bunga Ulima, Hendrika Noverita Haq dan juara lomba pidato Kaltim Raden Roro Mira di kantor Dispora Kaltim sore kemarin.

Bahkan, Sigit meminta duta Kaltim yang ikut serta dalam ajang nasional tersebut tetap menjaga etika dan sopan santun sebagai ciri khas pemuda Kaltim terhadap pemuda asal provinsi lain di Indonesia. Hal itu disampaikan tak lain untuk menjaga nama baik Kaltim terhadap daerah lain serta berjuang maksimal untuk mengharumkan nama Kaltim.

Adapun pemuda Kaltim yang ikut serta dalam lomba kreativitas nasional itu terdiri lomba audisi musik jalanan diwakili Eddy Firdaus, Ardiansyah, Birawan Arif Kusuma, Suseno dan Miswandi.

Kemudian debat pemuda diwakili Noubal Dewi Fadillah (SMAN 2 Samarinda), Bunga Ulima dan Hendrika Noverita Haq, peserta Marawis diwakili Group Yayasan Bina Seni Budaya Indonesia, selanjutnya lomba band pemuda Kaltim diwakili Zerosix Park Band, lomba cipta cerita pendek diwakili Miana Hatmawati Istiqamah dengan judul cerpen 'Aku, Kamu dan Semangka'. lomba pidato diwakili Raden Roro Mira asal SMKN 1 Samarinda, lomba tari kreasi diwakili Sanggar Tari Telabang Samarinda dan lomba film dokumenter Kaltim diwakili Ferdi Ferwiranata. (ca)



 

Ekspresi Lolongan Jasad Renik Sunday, 03 July 2011 SURABAYA (tour surabaya)

Paduan musik tradisional dan etnik terus mengalun dari pendopo Taman Budaya Jawa Timur (TBJT), tadi malam. Alunan dari sejumlah alat musik seperti gamelan,kentongan, siter, rebana, jidor dan kluncing ini juga mengiringi gerak rancak puluhan penari.
Total 21 penari tersebut bukanlah pamer gemulai gerakan. Melainkan memamerkan komposisi musik etnik terbaru dari Subiantoro, seniman asal Sidoarjo. Dalam Pagelaran Periodik Seni Musik,Toro-begitu Subiantoro disapa,memamerkan lima komposisi yang berpadu menjadi satu kesatuan. Selama satu setengah jam, komposisi musik yang diberi nama Lolongan Jasad Renik ini pertama kali mengalun di hadapan publik. “Ada paduan lima komposisi musik di dalamnya.

Di antaranya komposisi rerasana, kyai mukmin, matahari, maphagha’ ballabar dan beban,”kata Toro yang kesehariannya sebagai penata musik. Kelima komposisi musik tersebut tidak ia ciptakan dalam waktu sekejap. Butuh bertahun- tahun untuk masingmasing komposisi. “Namun, untuk menjadikan satu komposisi musik Lolongan Jasad Renik ini hanyalah satu bulan,” terang istri Sri Mulyani.

Komposisi musik Lolongan Jasad Renik ini tidak hanya terdengar rancak saja,melainkan juga tegas dan lembut.Itu karena dari bunyi gong gamelannya. Toro mengungkapkan, Lolongan Jasad Renik ini diciptakan lantaran kegelisahannya terhadap rusaknya alam semesta akibat ulah manusia. “Ini adalah penggambaran akan kehidupan di bumi yang lamban laun bukanlah semakin lestari malah sebaliknya,” bebernya.

Kepala UPT TBJT, Sukatno mengatakan, pagelaran periodik seni musik ini dihelat empat kali dalam setahun. “Perhelatan komposisi Cak Subiantoro ini adalah ketiga kalinya, ”katanya.Selain memberi tontonan seni budaya kepada masyarakat,ajang seperti ini, sambung Sukatno, sekaligus mengapresiasi seniman Jawa Timur yang masih eksis untuk berkreasi.

Selain komposisi Lolongan Jasad Renik,tim kesenian dari Kalimantan Timur juga memamerkan seni tari dan musiknya. Di antaranya tiga tarian, dua lagu dan satu komposisi musik Dayak berjudul ‘Ke Hulu Mahakam’. Tiga tarian,yaitu Tari Jepen Tepian Mahakam,Tari Parang Maya,Tari Ngajiak Alas itu ungkap Ketua Rombongan, Mardiana Marzuki, memiliki makna masing-masing.

“Tari Jepen Tepian Mahakam menceritakan masyarakat Samarinda yang tinggal di sepanjang sungai Mahakam,” ujar Mardiana. Sedangkan tari Parang Maya merupakan tari dari suku dayak Kenyah dan suku dayak Tunjung Kalimantan Timur. Bercerita tentang kesetian seorang gadis terhadap seorang pemuda yang jatuh sakit karena ilmu hitam parang maya.

Dan tari Ngajiak Alas menceritakan kebiasaan masyarakat yang melakukan ladang berpindah. Dalam tarian itu, menampilkan delapan penari yang terdiri atas empat penari perempuan dan empat penari laki-laki. Sila Karmila, salah satu pengunjung mengaku terpukau dengan tontonan budaya dan seni, tadi malam. “Ternyata masih ada tontonan seni budaya di kota besar ini,”katanya. emi harris














Tour sanggar seni budaya telabang, Nusa Tenggara Barat

Mataram Nusa Tenggara Barat kali ini menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Maulid Nusantara , berlangsung pada bulan Mei di Mataram, diikuti peserta dari 33 Provinsi di Tanah Air.

khususnya Kota Samarinda berhasil mewakili Kaltim dalam ajang Festival Maulid Nusantara ini Dalam audisi sekaligus seleksi tingkat daerah Kaltim , Kota Samarinda  tampil membawakan lagu dan tari Islam.

sanggar seni budaya telabang pun turut ikut serta dalam mewakili tari islam .

 

Tentang Sanggar tari telabang

Sanggar Seni Budaya Telabang Samarinda didirikan berdasarkan kesepakatan bersama antara seniman yang selalu bergabung dalam setiap kegiatan, maka untuk menampung para seniman yang ada di kota Samarinda yang ingin menyalurkan dan mengembangkan bakat serta berkreasi dibentuklah sebuah wadah yang diberi nama Sanggar Seni Budaya Telabang Samarinda. Sanggar Seni Budaya Telabang Samarinda didirikan di Samarinda pada tanggal 5 januari 1990 yang beralamatkan di Jl. Pramuka Komplek PK Blok A. RT.30 No.02 Samarinda. Sebagai sebuah organisasi yang peduli akan pelestarian, perkembangan dan kemajuan kesenian tradisional Kalimantan Timur.
Sanggar Seni Budaya Telabang Samarinda selalu berperan aktif dalam semua kegiatan seni baik yang dilaksanakan pemerintah maupun organisasi-organisasi lain. Sanggar Seni Budaya Telabang Samarinda (SSBTS) telah mengikuti atau telah eksis diberbagai efen-efen kesenian yang dilaksanakan di kota Samarinda, berbagai prestasi yang kami raih, dan berbagai pelatihan telah kami ikuti, serta berbagai pementasan telah kami lakukan.

Adapun visi Misi Kami yaitu

Visi
Menjadi organisasi kesenian yang handal dalam membina melestarikan dan mengembangkan seni budaya daerah Kalimantan Timur.

Misi
Menyelenggarakan pembinaan, melestarikan dan mengembangkan seni budaya daerah Kalimantan Timur, guna menghasilkan seni budaya daerah Kalimantan Timur yang berkualitas dan bermutu, sekaligus sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

 

 sanggar seni budaya telabang

jl.pramuka komplek PK blok A no 2 samarinda

0852-4685-2117